Surga DiTelapak kaki Ibu

aQ Chayank BunDa


kita lahir, bunda yang menyabung nyawa
kita pergi menuntut ilmu, bunda yang mendo’a selalu
Kita dewasa, tak berkurang kasih sayangnya
Tapi betapa kita sering lupa berterima kasih pada bunda”
Ungkapan yang menggambarkan keikhlasan ibu demi memperjuangkan kita melihat dunia. Beliau menanti dengan perasaan berdebar, lalu segenap kekuatan mendorong kita keluar, dan sebuah senyum…ya, sebuah senyum, hanya demi melihat kita menangis berdarah-darah. Tak dipedulikannya tubuhnya yang bersimbah peluh, ragaya yang penat, dan berapa liter darah beliau yang keluar. Karena tahu, melahirkan itu adalah sebuah jihad bagi perempuan. Banyak sudah cerita tentang perjuangan agung seorang ibu demi melahirkan anaknya, mulai dari yang akhirnya lumpuh sewaktu melahirkan ankanya hingga akhirnya bunda yang merelakan nyawanya sendiri demi melihat kita hidup di dunia.
Tapi bagaimanakah jika seorang ibu tak pernah ikhlas melahirkan anaknya karena setan telah berhasil menghasutnya memakan buah khuldi dunia dan akhirnya buah itu tumbuh dalam rahimnya. Menjadi jabang bayi yang sangat tidak dinantinya. Setiap detik selalu gelisah. Ketika lahirpun dia tak segan membungkus bayinya dengan kain seadanya, bahkan ada yang belum sempat terpotong tali plasentanya. Bukan sebuah tempat tidur yang nyaman dan hangat, tetapi kardus mie instan tempat dia meletakkan, atau bahkan sebuah kantong plastik hitam yang panas dan pengap. Lalu meletakkannya di depan teras rumah orang lain, di teras panti-panti asuhan, atau tempat yang lebih kejam semacam tempat sampah hingga menghanyutkannya di sungai. Benarkah dia juga memiliki sebuah ‘surga’ di telapak kakinya? Benarkah kakinya cukup agung untuk dicium anak-anaknya kelak?

MoTivasi Diri

Faktor Motivasi Diri

Dalam berbagai buku NLP disebutkan bahwa hanya ada dua faktor motivasi diri yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan atau rasa sakit. Namun jika saya kerucutkan lagi, hanya ada satu faktor motivasi, yaitu cinta. Semakin besar cinta kita, akan semakin besar motivasi yang bangkit.
Lihatlah, banyak orang yang sampai nekat bunuh diri karena putus cinta. Ini menggambarkan bahwa cinta memiliki kekuatan untuk menggerakkan diri kita, bahkan untuk hal-hal yang buruk dan tidak masuk akal. Mungkin Anda sudah banyak mendengarkan kisah cinta picisan, apa pun dilakukan “karena cinta”.
Joe Vitale menyadari kekuatan cinta sebagai motivator utama setelah dia melihat film 50 First Dates (2004) (50 Kencan Pertama) yang menggambarkan usaha seorang pria yang setiap hari berusaha membuat seroang wanita jatuh cinta kepadanya. Usaha ini dilakukan setiap hari, karena sang gadis pujaan memiliki ingatan yang mampu mengingat cuma 1 hari. Ini hanya salah satu dari sekian kisah cinta dalam film.
Anda bisa memanfaatkan kekuatan cinta ini untuk mendapatkan motivasi diri. Tentu saja, tidak sebatas cinta terhadap lawan jenis, tetapi cinta kepada hal lainnya juga. Saat Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda akan memiliki motivasi yang cukup saat bekerja. Lihatlah pemasin sepak bola, di tengah jadwal yang ketat, mereka tetap enjoy bermain di lapangan, karena mereka mencintai profesinya sebagai pesebak bola.

Motivasi Diri Paling Kuat

Namun, ada cinta yang paling kuat. Saat Anda tidak memiliki cinta ini, sungguh Anda sudah menyia-nyiakan hidup Anda. Inilah cinta yang paling besar, yang memotivasi para mujahid di medan perang. Tidak takut mati, tidak takut rasa sakit, tidak takut apa pun, demi cinta ini. Cinta ini tiada lain, cinta kepada Allah.
Karena bekerja adalah bagian dari ibadah. Begitu juga bisnis adalah bagian dari ibadah. Dan, ibadah adalah sebagai cinta kita kepada Allah, maka kerja dan bisnis kita juga adalah perwujudan cinta kita kepada Allah. Seharusnya, saat kita bekerja dan bisnis, kita akan memiliki motivasi yang tinggi.
Sudahkah?
Mari kita pancangkan niat kita, bahwa kerja dan bisnis kita untuk beribadah. Marilah kita pupuk kesadaran kita, bahwa bisnis dan kerja kita adalah salah bentuk wujud cinta kita kepada Allah.
Adakah perasaan cinta kita kepada Allah? Jika terasa kurang, maka iman kita harus ditingkatkan lagi. Sebab cinta kepada Allah hanya dimiliki oleh mereka yang beriman.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS Al Baqarah:165).
Jadi, motivasi diri bisa dikembangkan dengan meningkatkan iman kepada Allah secara terus menerus. Cinta kepada kepada Allah semakin tinggi, motivasi diri pun semakin tinggi.


Sumber :
http://www.motivasi-islami.com/motivasi-diri-kekuatan-cinta/

Cara membuat sup buah




Sudah siap membuat hidangan istimewa nan menyegarkan ini? silahkan baca Resep Sop Buah yg saya berikan dibawah ini :
  • Pilih Buah-buahan segar seperti : Semangka, melon, nanas, mangga, alpukat, sawo, buah pir, kelengkeng, strawberry, apel, kelapa muda dll sesuai selera anda.
  • Cuci dan iris buah-buahan tadi menurut selera anda.
  • Siapkan bahan lainnya seperti : Susu Kental manis, air kelapa muda, sirop rasa nangka / Sirup Marjan Merah tergantung mana yg anda suka.
  • Campurkan Air Kelapa Muda dan sirup sesuai porsi dan selera anda, lalu masukkan buah segar yg telah anda persiapkan. tambahkan susu kental manis secukupnya. Stelah tercampur, tambahkan es batu atau anda bisa menyerut es nya dahulu. Terakhir tuangkan lagi susu diatasnya. 
 Sumber:
 http://veroccanews.blogspot.com/2010/08/resep-sop-buah-cara-membuat-sup-buah.html